Minggu, 13 Desember 2009

Makna Cinta Sejati

Tiada hari tanpa ngobrolin cinta…”
Betul itu, tidak salah. Setiap hari dan setiap saat semua orang di dunia ini tak pernah berhenti-henti membicarakan masalah yang berkaitan dengan cinta.
Dalam kehidupan manusia, cinta sering menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri, kadang-kadang mencintai orang lain. Cinta pada diri sendiri membuat seseorang akan mampu menjaga dirinya. Bayangkan kalau seseorang tidak mencintai diri sendiri, pasti ia takkan peduli dengan kondisi dirinya. Kalau ia sudah mencintai diri sendiri, akan muncul dorongan sebaliknya, yaitu membenci segala sesuatu yang dapat memadorotkan dirinya. Namun yang patut diingat adalah cinta pada diri sendiri pun harus diimbangi dengan bentuk-bentuk cinta pada yang lain.
Lalu Cinta itu sendiri apa?
Menurut pandangan umum, Cinta adalah sebuah perasaan ingin membagi secara bersama-sama atau sebuah perasaan afeksi terhadap seseorang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi atau kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain baik berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa saja yang diinginkan objek tersebut.
Tapi menurut saya, Cinta itu pada dasarnya adalah untuk saling menyelamatkan, saling melindungi dan membahagiakan diri. Jika kita mencintai diri atau pun orang lain dengan sepenuh hati, itu artinya kita menggantungkan diri pada makhluk yang dengan berbagai kelemahannya belum tentu dapat memberikan semua kebahagiannnya. Oleh karena itu, cinta yang sepenuh hati hanya patut kita berikan pada Sang Khalik yang sudah pasti memberikan respon yang dapat menentramkan hati, karena Dia pasti akan memberikan balasan setimpal bahkan lebih daripada yang kita berikan kepada-Nya.
Firman-Nya ada dalam sebuah hadist qudsi, “Jika dia (hamba-Ku) mendekat kepadaku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sedepa. Jika ia mendekat kepada-Ku sedepa, Aku akan mendekatinya sehasta, jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku akan datang kepadanya dengan berlari.”
Mungkin kita beralasan bahwa respon dari sesama makhluk itu dapat terlihat, sedangkan respon dari-Nya tidak bisa terlihat. Misal, kalau kita tertawa kepada seseorang, kita bisa langsung melihat responnya, apakah ia membalas tertawa ataukah malah cemberut.
Well…
Respon dari Allah memang tak dapat terlihat secara kasat mata, namun dapat dirasakan. Nah, untuk dapat merasakannya tentunya seorang hamba mesti benar-benar tulus dalam mencintai-Nya. Sepanjang cinta kita pada-Nya masih terkalahkan oleh cinta kita pada hal-hal lain selain diri-Nya, tentu kita akan sangat sulit merasakan respon itu. Selain itu, kalau yang menjadi ukuran adalah hal-hal yang kasat mata saja, sangat mungkin apa-apa yang terlihat itu sangat bertolak belakang dengan apa yang ada di dalam hati atau pikiran. Contohnya saja saat kita tersenyum pada seseorang dan orang lain pun tersenyum, apa kita bisa memastikan bahwa senyumnya itu pun benar-benar tulus? Atau jangan-jangan di balik senyumnya itu dia sangat membenci kita, senyumnya hanya sekedar lips service semata. Sungguh, kita betul-betul tidak tahu apa yang sesungguhnya berada di balik respon yang ditampakkan seseorang. Seperti kata pepatah bilang, “Dalamnya lautan kan kuselami, hati orang siapa yang tahu”.
Sedangkan Allah, Ia Maha Tahu sejauh mana kadar cinta seorang manusia pada diri-Nya. Bahkan, Ia pun tahu sangkaan tiap-tiap hamba-Nya pada diri-Nya. Jadi, respon yang kasat mata tidaklah dapat dijadikan ukuran. Hakikat yang sebenarnya adalah di dalam hati, sesuatu yang amat halus dan lembut, abstrak, tidak berupa dan tidak dapat diraba. Segala tindakan yang dilakukan akan terasa lebih indah bila dilakukan dengan hati. Lain lagi ceritanya kalau hanya dilakukan karena dorongan fisiologis semata.
Misalnya saja dalam urusan seks. Kalaulah seseorang melakukan aktivitas seksual hanya sebatas pada kenikmatan, apa bedanya dengan hewan? Dalam kondisi atau dengan cara apapun, aktivitas seksual seperti itu dapat dilakukan dan pasti melahirkan kenikmatan. Namun, apakah kita, yang mengaku sebagai makhluk yang paling sempurna ternyata bisanya hanyalah mengejar kenikmatan belaka? Bukankah semestinya kita membuktikan bahwa diri kita benar-benar makhluk yang mulia, sehingga kita tidak memahami cinta hanya sebatas nafsu saja, namun lebih dari itu, yaitu menggapai cinta yang diridoi Allah, yaitu cinta yang lahir dari dalam nurani.
Sauh pun tertancap di dasar samudera, kokoh dan lepas dari keangkuhan. Seperti itulah hakikat cinta. Namun, kadang ia tergadai dalam sikap egois yang terpasung nafsu.
Saat aku melihat di jalanan ada dua bocah ABG yang sedang asyik-asyiknya bercanda dan tertawa dengan mesra dibawah remang-remang lampu taman yang berpendar, seolah-olah dunia milik mereka berdua. Mereka benar-benar mengingatkanku pada masa lalu. Jujur aku akui, dulu, walaupun saat ini aku terbilang masih muda tapi diri ini sudah cukup banyak mereguk berbagai pengalaman tentang asem-manis-pahitnya cinta. Mulai dari main mata, lirik sana lirik sini, kenalan, pacaran, seterusnya dan seterusnya. Maka aku dapat mengambil kesimpulan, kadang manusia itu seperti hewan, cinta hanya digunakan untuk menipu, hanya untuk sekadar memenuhi bisikan setan yang ngakak puas dengan akal bulusnya yang diikuti mereka. Setelah pengalaman yang aku alami selama ini, pantaslah hatiku mendesis pada mereka, “Kasihan, pastilah tak terpikir oleh mereka tentang getirnya sebuah pengkhianatan.” Dan pastilah mereka sudah beranggapan bahwa yang mereka rasakan sekarang adalah yang disebut dengan cinta.
Kita tentu tahu, cinta zaman sekarang sudah dibentuk oleh opini media massa, acara televisi contohnya, mulai model cintanya orang-orang Barat hingga roman picisan yang dikemas dalam bentuk sinetron, sineTV, FTV atau apa pun lah namanya. Ah, itu semua ternyata hanyalah kamuflase belaka. Disadari atau tidak, diakui atau tidak, berbagai acara itu telah mengajarkan kita tentang cinta yang semu. Dan anehnya, orang selalu mengikuti setiap pesan tanpa berpikir panjang apakah pesan itu positif atau negatif untuk dirinya. Atau mungkin kita terlalu dungu, tidak mengerti sebuah trik dari sekelompok orang dibalik layar yang membuat skenario semua ini. Ah, wajarlah kalau para remaja mudah sekali mereka jadikan sebagai objek. Dan memang luar biasa sekali pengaruh media massa, begitu mudah mengubah perilaku orang.
Begitulah realita cinta yang saya saksikan kini. Kalau selama ini kita selalu patuh terhadap pesan cinta yang ditampilkan oleh si om sutradara, kenapa kita tak mencoba patuh kepada pesan cinta dari Sang Maha Sutradara. Kalau kita mencintai seseorang, cintailah dia ala kadarnya. Karena bisa jadi ia membenci kita. Kalau kita membenci seseorang, bencilah dia ala kadarnya. Karena bisa jadi ia mencintai kita. Jadikanlah cinta untuk mendapatkan ridho-Nya, dan janganlah kita mencari cinta untuk mendapatkan kenikmatan sesaat yang menyesatkan.
Tak ada yang kebetulan di dunia ini. Semuanya berjalan atas rencana dan pengetahuan Allah. Bahkan tiada sehelai daun pun yang gugur, melainkan Dia mengetahuinya. Berbicara cinta, artinya berbicara keyakinan. Lantunan cinta, adalah tembang pengorbanan seorang hamba dalam lingkup Sang Khalik, yang menumbuhkan ketegaran dan daya juang yang tinggi. Hingga saat cinta terkhianati, tak berujung putus asa atau penyesalan. Dan bila cinta terjawab, Rindu Ilahi pun kan selalu menyertai.
Jadi, makna cinta sejati, sederhananya, menurut saya adalah cinta terhadap seseorang yang didasari atas kecintaan yang sama terhadap Allah SWT, bukan karena si dia cakep, cantik, tajir, pinter, dan semua objek fisiologis lainnya. Itu semua hanyalah opsional. Sebab, cinta yang berasal dari satu keyakinan akan timbul sebuah kepercayaan, dari sebuah kepercayaan lahirlah kesetiaan dan dari kesetiaan maka itulah yang disebut dengan cinta sejati.

Senin, 13 April 2009

Candi Portibi

Candi adalah salah satu peninggalan sejarah di Indonesia. Di Sumatera Utara, tepatnya di Kecamatan Portibi, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) terdapat beberapa bangunan candi agama Hindu atau Budha.Candi Bahal I, II dan III peninggalan sejarah yang berlokasi di Desa Bahal, Kecamatan Portibi, Kabupaten Padanglawas Utara, Sumatera Utara yang baru dimekarkan dari Tapanuli Selatan ini, berjarak sekitar 60 Km atau dengan menempuh perjalanan selama 1,5 jam dari Kota Padangsidimpuan, diperkirakan sudah berusia ribuan tahun.Tiga bangunan candi yang mengandung nilai sejarah dan budaya ini tampak kurang terawat dan memprihatinkan nasibnya.
Sepertinya Pemerintah belum atau kurang perhatian untuk pelestarian peninggalan-peninggalan sejarah yang menjadi saksi bisu sejarah peradaban manusia masa lalu.Kurangnya perawatan dan promosi membuat Candi Bahalberbeda nasibnya dengan saudaranya Borubudur atauMendut yang mendiami Pulau Jawa. Candi Bahal I dengan tingginya lebih kurang lima meter dan relief-relief pada dindingnya terlihat rindu sentuhan tangan, juga patung stupa di pintu masuk dengan sabar, membisu dan penuh harap menanti pengunjung datang menyapanya atau sekedar melihat tanpa bisa berbuat apa-apa.
Lain halnya dengan Candi Bahal II dan Candi Bahal III yang letaknya masih di lokasi yang sama di Desa Bahal, terlihat lebih amburadul. Rumput liar dan ilalang yang sudah agak meninggi tampak tumbuh menambah ketidaknyamanan mata memandang bangunan tua yang pasrah pada nasib yang menimpanya. Bukan hanya candi yang bisa kita lihat di tempat ini, tapi ada juga pohon balakka yang batangnya dijadikan masyarakat di Tapsel sebagai campuran masak holat makanan khas Tapanuli Selatan. Menurut warga, balakka tersebut telah berusia ratusan tahun. Menurut warga juga bahwa hanya pada hari kebesaran agama Hindu dan Budha barulah Candi Bahal ini ramai didatangi pengunjung. Biasanya pengunjung tersebut beragama Hindu atau Budha yang datang untuk beribadah. Padahal obyek wisata candi ini jika dikembangkan tentu akan menambah PAD dan membuka lapangan kerja atau usaha bagi masyarakat sekitarnya Candi Bahal

Senin, 30 Maret 2009

BerBicara Tentang CiNta

Mengatakan cinta merupakan ekspresi terindah dari manusia. Mengatakan kepada siapa saja yang kita cintai. Seperti meletakkan beban berat yang dipanggul sangat lama. Ah..lega rasanya. Gumpalan magma itu keluar begitu saja, menjadi lahar. Mengalir, menghantam penahan di depannya. Rasa malu, gengsi, kehormatan, dan idealisme. Sial, dasar manusia.
Bagi saya sendiri, sangatlah sulit mengekspresikan rasa cinta kepada seseorang. Banyak orang-orang di sekitar saya tidak mengetahui betapa saya mencintai mereka. Orang tua, saudara, sahabat2 kala sekolah,Sahabat2 satu kajian mingguan, teman2 di organisasi, adik2 mentor, “Bos”, eks-”Bos”, dan tentu saja seorang wanita yang saya kagumi (satu aja cukup, kalo empat takut kagak adil..:-D)
Hakikat cinta adalah saling merasakan. Jika orang yang kita cintai sakit, kita akan merasa sakit juga. Seperti satu tubuh. Cinta berkaitan juga dengan pengorbanan. Mengorbankan kebebasan saat lajang, mengorbankan waktu luang, bahkan mengorbankan jiwa raga. Jadi kalo ada laki-laki sering bilang cinta saat pacaran, tapi jika ditantang untuk menikah tidak berani, perlu kita bertanya cintakah dia atau hanya sekedar nafsu belaka?. Sehingga seorang suami yang mencari nafkah demi keluarganya sangat dihargai tetesan keringatnya oleh Sang Ilahi Rabbi karena itulah perwujudan cinta sejati, pengorbanan sejati.
Cinta bisa dibagi menjadi lima tingkatan sesuai obyeknya:
Pertama, cinta kepada lawan jenis. Cinta jenis ini berada pada level terendah. Sebab, cinta ini sebenarnya merupakan tabiat alamiah dari manusia. Seperti insting seekor hewan. Jadi, seorang manusia yang normal akan selalu memiliki tabiat itu, siapapun dia. Seorang ulama besar sekelas Ibnu Hazm pun pernah merasakan cinta ini ketika muda. Namun hati-hati dengan cinta jenis ini. Terkadang manusia tidak menyadari bahwa yang ia rasakan bukanlah cinta, tapi hawa nafsu atau syahwat.Hanya berawal dari pandangan fisik belaka lalu turun ke hati. Kemudian menjustifikasi bahwa orang yang didepannya adalah jodoh dari Sang Maha Kuasa. Arghh…penyakit anak muda:-D.

Kedua, cinta terhadap keluarga, termasuk kepada anak, istri, dan orang tua. Cinta ini dikarenakan seorang manusia merasa memiliki ikatan khusus terhadap keluarganya. Bisa karena ikatan perkawinan atau ikatan darah.Sehingga wajar tumbuh rasa cinta, saling merasakan, dan kemauan berkorban. Seorang ibu tak akan tahan melihat anaknya mengeluh kesakitan. Hatinya seakan merasakan kesakitan si anak. Cinta ini tidak melihat jenis kelamin. Jadi, berada satu tingkat diatas cinta kepada lawan jenis.

Ketiga, cinta kepada sahabat. Sahabat lebih dari sekedar teman biasa. Lebih dekat dan kuat ikatannya. Bisa terjadi pada sesama jenis atau lain jenis. Tidak seperti cinta kepada lawan jenis, lebih tulus, dan rendah rasa ingin memiliki satu sama lain. Tidak ada ikatan alamiah, seperti hubungan darah, namun tiba-tiba terjalin chemistry erat antara manusia yang bersahabat. Contoh masyhur adalah persahabatan Jalaludin Rumi dengan Syamsudin Tabriz. Rumi bahkan menganggap sahabatnya adalah matahari dan mursyidnya. Sehingga terciptalah kumpulan sajak Diwan i-Syams. Konon Syamsudin Tabriz pernah menghilang cukup lama karena melihat kecemburuan murid2 Rumi kepadanya, dan baru bertemu Rumi kembali saat Rumi sedang sakit keras. Syamsudin pun tidak tahan melihat Rumi berada dalam penderitaan sakitnya. Hmm…cukup indah.

Keempat, cinta karena ikatan akidah atau ideologi. Cinta terhadap saudara seagama. Tidak saling mengenal dan tidak pernah bertemu, namun dapat tumbuh perasaan saling merasakan dan pengorbanan. Seperti ikatan orang-orang muhajirin dan anshar pada masa hijrahnya Rasulullah SAW. Cinta ini bisa menimbulkan soladaritas global yang sangat dahsyat. Akan tetapi sayang, sering hilang karena fanatik buta terhadap suatu jamaah atau paham. Kisah tiga prajurit sekarat yang kehausan pada perang Yarmuk patut dijadikan contoh mulia. Satu sama lain saling mendahulukan hingga akhirnya mereka meninggal dalam keadaan kehausan.
Kelima, cinta paling tinggi, yaitu cinta kepada Allah dan rasulNya. Tidak pernah kita melihat wujudNya maupun wajah Sang Rasul Mulia. Namun, tetap tumbuh rasa cinta dalam hati, sebuah hal yang luar biasa. Padahal manusia hanya mengenalNya melalui ciptaanNya dan sifat-sifat yang tersebut dalam kitab suci. Rasulullah SAW, hanya kita ketahui lewat kisah dan kumpulan sunahnya. Cinta ini tidak mungkin dicampuri hawa nafsu. Karena nafsulah penghalang utama tumbuhnya cinta kepada Allah dan rasulNya. Cinta kepada Allah menimbulkan perasaan harap dan takut. Rasa harap akan kasih sayangNya dan takut akan siksaNya. Sedangkan rasa cinta kepada Rasulullah menimbulkan keinginan untuk mengikuti sunnahnya dan bersama dengannya di hari akhir nanti. Semoga kita semua dapat bersama Rasul mulia dan mendapat syafa’atNya di hari akhir nanti..Amiin ya Rabbal’alamin.
Cinta memang indah. Akan tetapi cinta yang berlebihan memiliki daya hancur pula. Seorang yang berlebihan beribadah dan berdakwah sehingga lupa untuk menikah atau lupa akan hak-hak keluarganya tidaklah sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW (maaf buat pak Syamsu dan Sayyid Quthb..;-D) karena Rasul juga menikah dan memenuhi hak-hak istri-istrinya. Lebih buruk lagi,berlebihan mencintai seorang wanita hingga lupa kepadaNya, apatis terhadap lingkungan, terpisah dari teman-temannya, dan terjerumus kedalam zina.
Cinta itu ibarat samudra, sangat nikmat jika kita berenang dan menyelam di dalamnya. Namun, sangat celaka jika tenggelam dalam samudra cinta. Maka, janganlah bermain-main dengan cinta. Banyak pemuda mengenal cinta tapi kemudian menjadi zina. Banyak pencari cinta Sang Ilahi hanya menjadi pelaku bid’ah sejati. Sayang..sayang sekali sebuah keindahan berubah menjadi kehinaan. Mengekspresikan cinta juga membutuhkan pengetahuan, butuh ilmu. Seperti kata Imam Syafi’i, Ilmu sebelum amal. Begitu juga cinta,ada ilmunya, ada rambu-rambunya.
Berbicara tentang cinta tentu tak akan ada habisnya. Ribuan lagu, Jutaan puisi, ratusan kisah dan film telah lahir karena cinta. Bahkan, konon ada sebuah kitab klasik yang dikarang seorang ulama tentang kisah-kisah para pencinta. Tapi, selalu ada akhir dalam sebuah tulisan. Terima kasih Ya Rabbi telah menumbuhkan cinta dalam hati-hati kami. Penyejuk kala hati kami kering. Pelunak jiwa…menambah indahnya hidup yang singkat ini. Ah..cinta, kapan aku merayakannya ?…:

CiNtA daN SaHaBAt

Cinta dan Sahabat selalu bersama Bercengkrama,…. bercanda,…. bahagiaDunia iri melihat kedekatan mereka….
Bila Cinta dan Sahabat bersamaMereka hanya ingin berdua, tak memerlukan yang lainDunia mereka ramai,seru,damai, SANGAT-SANGAT BAHAGIA….
Hingga suatu hari….“AKU TAK MENCINTAIMU CINTA !!!!! ,” teriak Sahabat MARAH !Cinta TERSENTAK !!! Hatinya menangis...... PEDIH !23 abad Cinta mencintai Sahabat,menyayangi, memujanya.....
Diam-diam Cinta menjauh dari Sahabat.....
Sahabat kehilangan Cinta.....Hari-harinya kini sepi, sedih dan sendiri tanpa CintaSahabat membutuhkan Cinta
Sahabat mencari Cinta....Sahabat menemukan Cinta,Cinta duduk termenung meratapi NASIBNYA
Cinta ingin pergi jauuuh, sejauuuuuuuuuuuh mungkin….Cinta ingin melanjutkan hidup tanpa SahabatSahabat menangis….Sahabat ingin selalu bersama Cinta.....seperti dulu !
Cinta menghapus air mata Sahabat….Cinta dan Sahabat kembali bersahabat seperti duluDunia mereka kini hening , basi , hambar…Cinta tak pernah merasakan kebahagiaan lagi !Cinta MATI RASA !!!
Apa yang harus Cinta lakukan ???

Minggu, 29 Maret 2009

IBU

Malam ini kurindu ceritamu
Mengiringi perjalanan panjang dalam taman mimpi
Ibu.....
Sekali lagi dengdangkan "Marudan Marlasniari"
Ibu......
Jauh sudah kaki melangkah
Membawa harapan yang Ibu Selipkan
Di saku kecil rangselku
Ibu.....
Ajarkan aku cara mengejar hari
Agar bisa ku maknai hidup
Cinta dan pengorbanan
Yang kelak jadi jalan untuk pulang
Bawakan ole-ole untuk ibu.

By : Leli H


Minggu, 22 Maret 2009

CiNtA

Cinta seperti matahari, ia tetap bercahaya. Walau malam menjelma, cahayanya pada bulan tetap menerangi kekadang ia juga gerhana tetapi akan kembali jua kecerahannya.
Cinta adalah santapan jiwa. Jiwa tanpa cinta bagai rumah yang kosong. Cinta tanpa menjiwai bagai layang-layang putus tali.

Cintu adalah buta…cinta tidak mengenal usia, paras rupa, maupun kekayaan dan harta karun, tetapi dari keikhlasan dari hati setiap insan antara satu sama lain.

Tidak semua orang yang engkau cintai, mencintaimu dan sikap ramahmu kadang kala dibalas dengan sikap tidak sopan. Jika cinta suci tidak datang daripada tabiatnya, maka tidak ada gunanya cinta yang dibuat-buat.

Sayang tidak bermaksud cinta. Suka tidak serasi dengan cinta. Kagum tidak bererti cinta. Bangga tidak semestinya cinta. Cinta adalah CINTA .

Cinta itu seperti sinar matahari, memberi TANPA mengharap kembali. Cinta itu seperti sinar matahari, TIDAK MEMILIH siapa yang ia sinari. Cinta itu seperti sinar matahari yang
MEMBERI KEHANGATAN DI HATI..

Cinta umpama ‘treasure hunt’. Cita cita dan tujuan kita satu untuk menuju ke penamat yang paling mengembirakan. Namun di dalam perjalanan kita akan menghadapi pelbagai rintangan dan cabaran. Andainya tidak mampu meneruskan, kita akan tersungkur dan hadiah utamanya akan di kebas oang lain. Tetapi tak usahlah kecewa. Walaupun hadiahnya tidak kita perolehi, tetapi keseronokannya kita sudah rasa. Jadi bercintalah sepenuh hati. Namun janganletakkan harapan terlalu tinggi.

Kekecewaan terlalu pahit untuk ditelan, terlalu payah untuk dilupakan namun dalam cinta pasti akan merasai kecewa dan dikecewakan walau bukan itu matlamat dalam setiap percintaan.

Kadangkala orang yang paling mencintaimu adalah orang yang tak pernah menyatakan cintanya padamu kerana orang itu takut kau berpaling dan menjauhinya. Dan bila dia suatu masa hilang dari pandanganmu….kau akan menyedari dia adalah cinta yang tidak pernah kau sadari….

Cinta suatu yang indah, cinta boleh buat kita gundah, cinta buat hati berdarah dan cinta jua boleh membawa rasa kesal.

“…pabila cinta memanggilmu… ikutilah dia walau jalannya berliku-liku… Dan, pabila sayapnya merangkummu… pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu…”

“…kuhancurkan tulang-tulangku, tetapi aku tidak membuangnya sampai aku mendengar suara cinta memanggilku dan melihat jiwaku siap untuk berpetualang”
“Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui. Mereka dipisahkan karena alasan duniawi dan dipisahkan di ujung bumi. Namun jiwa tetap ada di tangan cinta… terus hidup… sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan…”
“Jangan menangis, Kekasihku… Janganlah menangis dan berbahagialah, karena kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah… kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan”

“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu… Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada…”

“Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini… pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang”
“Apa yang telah kucintai laksana seorang anak kini tak henti-hentinya aku mencintai… Dan, apa yang kucintai kini… akan kucintai sampai akhir hidupku, karena cinta ialah semua yang dapat kucapai… dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya”
“Kemarin aku sendirian di dunia ini, kekasih; dan kesendirianku… sebengis kematian… Kemarin diriku adalah sepatah kata yang tak bersuara…, di dalam pikiran malam. Hari ini… aku menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah hari. Dan, ini berlangsung dalam semenit dari sang waktu yang melahirkan sekilasan pandang, sepatah kata, sebuah desakan dan… sekecup ciuman”

Selasa, 24 Februari 2009

MuTIaRA cInTa

Cinta sebenarnya tidak buta. Cinta adalah sesuatu yang murni, luhur dan diperlukan. Yang buta adalah bila cinta itu menguasai dirimu tanpa suatu pertimbangan.
Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak, bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka, bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merasa rindu dan cemburu.
Cinta bukanlah dari kata-kata tetapi dari segumpal keinginan diberi pada hati yang memerlukan. Tangisan juga bukanlah pengobat cinta karena ia tidak mengerti perjalanan hati nurani.
Kejarlah cita-cita sebelum cinta, apabila tercapainya cita-cita maka dengan sendirinya cinta itu akan hadir.
Cinta seringkali akan lari bila kita mencari, tetapi cinta jua seringkali dibiarkan pergi bila ia menghampiri.
Cinta pertama adalah kenangan, Cinta kedua adalah pelajaran, dan cinta yang seterusnya adalah satu keperluan karena hidup tanpa cinta bagaikan masakan tanpa garam. Karena itu jagalah cinta yang dianugerahkan itu sebaik-baiknya agar ia terus mekar dan wangi sepanjang musim.
Kecewa bercinta bukan berarti dunia sudah berakhir. Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa kekecewaan itu.
Hanya diperlukan waktu semenit untuk menafsir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang, tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.
Hidup tanpa cinta sepeeti makanan tanpa garam. Oleh karena itu, kejarlah cinta seperti kau mengejar waktu dan apabila kau sudah mendapat cinta itu, jagalah ia seperti kau menjaga dirimu. Sesungguhnya cinta itu karunia Tuhan Yang Maha Esa.
Cintailah orang yang engkau kasihi itu sekedranya, mungkin saja dia akan menjadi orang yang kau benci pada suatu hari kelak. Juga bencilah terhadap orang yang kamu benci itu sekedarnya, barangkali dia akan menjadi orang yang engkau kasihi pada suatu hari nanti.
Janganlah kau tangisi perpisahan dan kegagalan bercinta, karena pada hakikatnya jodoh itu bukan ditangan manusia. Atas kasih sayang Tuhan kau dan dia bertemu, dan atas limpahan kasihNya jua kau dan dia dipisahkan bersama hikmah yang tersembunyi. Pernahkan kau berfikir kebesaranNya itu ?
Cinta itu tidak menjanjikan sebuah rumah tangga aman damai, tetapi penerimaan dan tanggung jawab adalah asas utama kebahagiaan rumah tangga. Cinta hanya sebuah keindahan perasaan, cinta akan bertukar menjadi tanggung jawab apabila terbinanya sebuah rumah tangga.
Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu, jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang dihatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh dihatimu.
Cinta bukanlah dari kata-kata, tetapi dari segumpal keinginan diberi pada hati yang memerlukan.
Cinta lebih mudah mekar dihati yang sedang dilanda kecewa, cinta seperti ini adalah cinta yang mengharapkan belas kasihan, oleh karena itu, bila sepi telah punah maka biasanya cinta juga akan turut terbang.
Cinta yang dikaitkan dengan kepentingan pribadi akan berubah menjadi putus asa.
Dalam sebuah percintaan, janganlah kamu sesali perpisahan tetapi sesalilah pertemuan. Karena tanpa pertemua tidak akan ada perpisahan. Menikahlah dengan orang yang lebih mencintai diri kita daripada kita mencintai diri orang itu. Itu lebih baik daripada menikahi orang yang kita cintai tetapi tidak menyintai diri kita karena adalah lebih mudah mengubah pendirian diri sendiri daripada mengubah pendirian orang lain.
Cinta yang suci dapat dilihat dari pengorbanan seseorang, bukanlah dari pemberian semata.
Ibaratkalah kehilangan cinta itu seumpama hilangnya cincin permata di lautan luas yang tiada bertepi dan harus dilupakan.
Cinta tidak selalu bersama jodoh, tapi jodoh selalu bersama cinta.
Kata pujangga ; Cinta letaknya di hati, meskipun tersembunyi, namun getarannya jelas sekali. Ia mampu mempengaruhi fikiran sekaligus mengendalikan tindakan kita sehingga kadangkala kita melakukan hal terbodoh tanpa kita sadari.
Cinta dimulai dengan senyuman, tuumbuh dengan dekapan dan seringkali berakhir dengan air mata.

Kamis, 05 Februari 2009

Mencintai Seseorang


cara mencintai seseorang

Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai, ketika kita berada ditempat pada saat yang tepat, itulah kesempatan. Ketika kita bertemu denganseseorang yang membuatmu tertarik, itu bukan pilihan, itu kesempatan.Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan, itupun adalah kesempatan.
Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, bahkan dengan segalakekurangannya, itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan. Ketika kita memilihbersama dengan seseorang walau apapun yang terjadi, itu adalah pilihan.Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain. Yang lebihmenarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu dan tetap memilihuntuk mencintainya, itulah pilihan.
Perasaan cinta, simpatik, tertarik, datang bagai kesempatan pada kita.Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan. Pilihan yang kita lakukan.Berbicara tentang pasangan jiwa.. ada suatu kutipan dari film yang mungkinsangat tepat : “Nasib membawa kita bersama, tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil”.
Pasangan jiwa bisa benar-benar ada. Dan bahkan sangat mungkin adaseseorang yang diciptakan hanya untukmu. Tetapi tetap berpulang padamu untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin melakukan sesuatu untuk mendapatkannya, atau tidak…Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita, tetapimencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita, adalah pilihan yang harus kita lakukan.
Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untukdicintai TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna.

KaTa_kata BiJAk TeNtanG CiNTa

Orang mudah mencintai dengan sangat

1. Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.~ Mahatma Ghandi
2. Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah namanya Cinta.
3. Ada 2 titis air mata mengalir di sebuah sungai. Satu titis air mata tu menyapa air mata yg satu lagi,” Saya air mata seorang gadis yang mencintai seorang lelaki tetapi telah kehilangannya. Siapa kamu pula?”. Jawab titis air mata kedua tu,” Saya air mata seorang lelaki yang menyesal membiarkan seorang gadis yang mencintai saya berlalu begitu sahaja.”
4. Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata: aku turut bahagia untukmu.
5. Jika kita mencintai seseorang, kita akan sentiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita.
6. Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.
7. Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kamu mahu berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kamu Coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.
8. Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.
9. Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia , lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya . Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.
10. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas kurniaan itu.
11. Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat -Hamka
12. Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.
13. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.
14. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak bererti dan kamu harus membiarkannya pergi.
15. Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping.
Dan hanya dengan mendengar kata “Hai” darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut.
16. Tuhan ciptakan 100 bahagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak.
17. Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehinggalah kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna sesalan karena perginya tanpa berpatah lagi.
18. Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, kerana sungai mengalir selamanya.
19. Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta !
20. Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.
21. Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit,bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.~ Hamka
22. Kata-kata cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengubati segala luka di hati orang yang mendengarnya.
23. Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu,dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya
24. Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.
25. Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu.
26. Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.
27. Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan

Hal-hal Utama Dalam Menjalin Cinta


Semua orang mendambakan cinta yang terjalin akan indah berseri sepanjang masa. Namun kehangatan api cinta bisa padam, keindahan pesona cinta bisa memudar dan hilang. Oleh karena itu diperlukan pemahaman dan usaha untuk menyalakan api cinta dan mempertahankan keindahan cinta.

KASIH SAYANG adalah esensi dari cinta yang murni. Idealnya adalah keseimbangan dalam memberi dan menerima kasih sayang. Belajarlah untuk menyayangi kekasihmu seperti kamu menyayangi dirimu sendiri. Nyatakanlah kasih sayangmu padanya dengan perhatian, bersikap pengertian, bicara dengan kata-kata yang manis, menghidangkan makanan atau minuman kesukaannya, dsb. Jangan sedih dan kecewa kalo’ kekasihmu tampak belum sungguh-sungguh menyayangimu. Jangan berhenti menyayanginya, karena cepat atau lambat dia akan merespon kasih sayangmu dengan kasih sayangnya yang murni.

KEPERCAYAAN adalah ungkapan cinta yang mendalam. Rasa saling percaya adalah iklim yang ideal bagi tumbuhnya benih-benih cinta. Sebaliknya, kurangnya rasa percaya merupakan hama yang bisa merusak bunga-bunga cinta dengan kesalahpahaman, kecemburuan dan kekhawatiran. Tambahkanlah terus kepercayaanmu padanya, dan berusahalah agar kepercayaannya padamu juga semakin bulat.

KETULUSAN cinta keluar dari hati nurani yang bersih. Hubungan cinta yang tulus akan ditandai dengan keterus-terangan, keterbukaan dan kejujuran. Tidak ada yang ditutup-tutupi, tidak ada kepura-puraan, tidak ada rekayasa dan tidak ada maksud-maksud terselubung. Betapa rapuhnya cinta yang terjalin tanpa ketulusan.

PERSAHABATAN adalah kebutuhan mutlak dalam suatu jalinan cinta. Cinta bukanlah cinta bila tanpa persahabatan. Sebagai sahabat yang baik, kamu akan menjadi teman bicara, teman bercanda, teman bermain, teman diskusi, teman dikala suka dan duka. Sebagai sahabat, kamu tidak akan menggurui, mengatur, mengekang dan membuatnya takut. Berusahalah untuk menjadi sahabat yang baik dan menyenangkan agar dia merasa lebih nyaman dan bahagia.

KOMUNIKASI adalah jembatan yang bisa menyatukan dua hati dan dua pikiran. Komunikasi yang baik harus bersifat dua arah, tidak ada yang terlalu banyak bicara dan tidak ada yang terlalu banyak diam. Komunikasi yang baik tidak hanya sekedar bicara, tapi juga mendengar dengan telinga dan hati. Komunikasi yang terbuka akan membuat hubungan lebih akrab, dapat mencegah kesalahpahaman dan memudahkan penyelesaian konflik Tanpa komunikasi yang baik, sulit untuk mempertahankan keindahan suatu jalinan cinta. Jadi, peliharalah jalur komunikasi yang lancar dan jangan biarkan tersumbat.

KESETIAAN mencerminkan kekuatan karakter. Mudah sekali mengucapkan janji setia, namun terkadang sulit untuk menjalaninya karena banyak sekali godaan yang bisa menggoyahkan kesetiaan. Tapi dalam keadaan apapun kesetiaan harus dijaga, sebab tidak mungkin mempertahankan keindahan cinta tanpa kesetiaan. Manusiawi sekali waktu kamu mengagumi dan menyukai orang lain yang sangat menarik, namun kesetiaan akan mencegah kamu mengkhianati kekasihmu dengan cara apapun. Kesetiaan juga akan diuji oleh situasi dan kondisi yang buruk. Kesetiaan akan memilih untuk tetap mencintainya ketika dia sakit, ketika dia tidak berdaya, atau ketika dia tidak menarik lagi secara fisik.

RASA HORMAT adalah bagian yang tak terpisahkan dari kasih sayang. Kalo’ kamu saling menyayangi, maka kamu akan saling menghormati. Rasa hormat akan memagari keakraban dan keintimanmu agar tidak melanggar hak pribadi yang masih dimiliki oleh sepasang kekasih. Rasa hormat akan membuat kamu menghargai privasinya, menghargai pendapatnya, menghargai keyakinannya dan manghargai dirinya sebagai seorang pribadi yang penting. Kalo’ kamu menghormati kekasihmu, kamu akan menjaga kehormatan dan harga dirinya.

MuTiAra CiNtA

Jika kita mencintai seseorang, kita akan senantiasa mendo'akannya walaupun dia tidak berada disisi kita.

Tuhan memberikan kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita ? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah Cinta ...

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi, jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya. Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia tersebut.

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh,
penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat dan kemarahan menjadi rahmat.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah
mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.

Seandainya kamu ingin mencintai atau memiliki hati seorang gadis, ibaratkanlah seperti menyunting sekuntum mawar merah. Kadangkala kamu mencium harum mawar tersebut, tetapi kadangkala kamu terasa bisa duri mawar itu menusuk jari.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu, hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehingga kamu kehilangannya.
Pada saat itu, tiada guna penyesalan karena perginya tanpa berkata lagi.

Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya.
Kisah silam tidak perlu diungkit lagi, kiranya kamu benar-benar mencintainya setulus hati.

Hati-hati dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta PALSU.

Kemungkinan apa yang kamu sayangi atau cintai tersimpan keburukan didalamnya dan kemungkinan
apa yang kamu benci tersimpan kebaikan didalamnya.

Cinta kepada harta artinya bakhil, cinta kepada perempuan artinya alam, cinta kepada diri artinya bijaksana,
cinta kepada mati artinya hidup dan cinta kepada Tuhan artinya Takwa.

Lemparkan seorang yang bahagia dalam bercinta kedalam laut, pasti ia akan membawa seekor ikan.
Lemparkan pula seorang yang gagal dalam bercinta ke dalam gudang roti, pasti ia akan mati kelaparan.

Seandainya kamu dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan alam, tetapi tidak mempunyai
perasaan cinta dan kasih, dirimu tak ubah seperti gong yang bergaung atau sekedar canang yang gemericing.

Cinta adalah keabadian ... dan kenangan adalah hal terindah yang pernah dimiliki.

Siapapun pandai menghayati cinta, tapi tak seorangpun pandai menilai cinta karena cinta bukanlah suatu
objek yang bisa dilihat oleh kasat mata, sebaliknya cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan.

Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan
meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dahsyatnya cinta.

Cinta sebenarnya adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya menjadi
gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan didalam dirinya.

Kamu tidak akan pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. Namun apabila sampai saatnya itu,
raihlah dengan kedua tanganmu dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya.

Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut kemulut tetapi cinta adalah
anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.

Bercinta memang mudah, untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai
itulah yang sukar diperoleh.

Jika saja kehadiran cinta sekedar untuk mengecewakan, lebih baik cinta itu tak pernah hadir.

Cinta sebenarnya tidak buta. Cinta adalah sesuatu yang murni, luhur dan diperlukan.
Yang buta adalah bila cinta itu menguasai dirimu tanpa suatu pertimbangan.

Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak, bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka,
bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merasa rindu dan cemburu.

Cinta bukanlah dari kata-kata tetapi dari segumpal keinginan diberi pada hati yang memerlukan.
Tangisan juga bukanlah pengobat cinta karena ia tidak mengerti perjalanan hati nurani.

Kejarlah cita-cita sebelum cinta, apabila tercapainya cita-cita maka dengan sendirinya cinta itu akan hadir.

Cinta seringkali akan lari bila kita mencari, tetapi cinta jua seringkali dibiarkan pergi bila ia menghampiri.

Cinta pertama adalah kenangan, Cinta kedua adalah pelajaran, dan cinta yang seterusnya adalah satu keperluan
karena hidup tanpa cinta bagaikan masakan tanpa garam. Karena itu jagalah cinta yang dianugerahkan itu
sebaik-baiknya agar ia terus mekar dan wangi sepanjang musim.

Kecewa bercinta bukan berarti dunia sudah berakhir. Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu
yang telah dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu
sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa kekecewaan itu.

Hanya diperlukan waktu semenit untuk menafsir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan
sehari untuk mencintai seseorang, tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

Hidup tanpa cinta sepeeti makanan tanpa garam. Oleh karena itu, kejarlah cinta seperti kau mengejar waktu dan apabila kau sudah mendapat cinta itu, jagalah ia seperti kau menjaga dirimu. Sesungguhnya cinta itu karunia Tuhan Yang Maha Esa.

Cintailah orang yang engkau kasihi itu sekedranya, mungkin saja dia akan menjadi orang yang
kau benci pada suatu hari kelak. Juga bencilah terhadap orang yang kamu benci itu sekedarnya,
barangkali dia akan menjadi orang yang engkau kasihi pada suatu hari nanti.

Janganlah kau tangisi perpisahan dan kegagalan bercinta, karena pada hakikatnya jodoh itu bukan ditangan manusia.
Atas kasih sayang Tuhan kau dan dia bertemu, dan atas limpahan kasihNya jua kau dan dia dipisahkan
bersama hikmah yang tersembunyi. Pernahkan kau berfikir kebesaranNya itu ?

Cinta itu tidak menjanjikan sebuah rumah tangga aman damai, tetapi penerimaan dan tanggung jawab
adalah asas utama kebahagiaan rumah tangga. Cinta hanya sebuah keindahan perasaan,
cinta akan bertukar menjadi tanggung jawab apabila terbinanya sebuah rumah tangga.

Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu, jangan mengharapkan
balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang dihatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh dihatimu.

Cinta bukanlah dari kata-kata, tetapi dari segumpal keinginan diberi pada hati yang memerlukan.

Cinta lebih mudah mekar dihati yang sedang dilanda kecewa, cinta seperti ini adalah cinta yang mengharapkan belas kasihan,
oleh karena itu, bila sepi telah punah maka biasanya cinta juga akan turut terbang.

Cinta yang dikaitkan dengan kepentingan pribadi akan berubah menjadi putus asa.

Dalam sebuah percintaan, janganlah kamu sesali perpisahan tetapi sesalilah pertemuan.
Karena tanpa pertemua tidak akan ada perpisahan. Menikahlah dengan orang yang lebih mencintai diri kita
daripada kita mencintai diri orang itu. Itu lebih baik daripada menikahi orang yang kita cintai tetapi tidak menyintai
diri kita karena adalah lebih mudah mengubah pendirian diri sendiri daripada mengubah pendirian orang lain.

Cinta yang suci dapat dilihat dari pengorbanan seseorang, bukanlah dari pemberian semata.

Ibaratkalah kehilangan cinta itu seumpama hilangnya cincin permata di lautan luas yang tiada bertepi dan harus dilupakan.

Cinta tidak selalu bersama jodoh, tapi jodoh selalu bersama cinta.

Kata pujangga ; Cinta letaknya di hati, meskipun tersembunyi, namun getarannya jelas sekali. Ia mampu mempengaruhi fikiran sekaligus mengendalikan tindakan kita sehingga kadangkala kita melakukan hal terbodoh tanpa kita sadari.

Cinta dimulai dengan senyuman, tuumbuh dengan dekapan dan seringkali berakhir dengan air mata.


Rabu, 04 Februari 2009

Kisah antara Cinta dan Sahabat

Ketika cinta tak lagi tumbuh, seperti layaknya setangkai mawar putih yang cantik . . .
Dan ketika hati tak bisa lagi menyatakan makna dari sebuah cinta
Yang ada hanyalah seberkas keinginan,
tuk menjalin sebuah persahabatan yang tulus
Persahabatan yang sangat abadi, hingga tak ada yang bisa menggoyahkan
dan memutuskan benang yang sudah terjalin dengan indah

Cinta dan sahabat, terkadang memiliki arti dan perumpamaan yang sama. Seperti kata orang, cinta dan sahabat itu serupa, tapi tak sama.

Yah, cinta ! ! ! Adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang tuk melindungi dan menyayangi orang yang sangat berarti di di dalam hidup kita. Suatu perbuatan tuk slalu menjaga hati dan perasaan, tanpa mengharapkan jasa dan imbalan dari orang yang telah kita lindungi tsb. Hingga yang ada hanyalah rasa untuk membuat Dia bahagia, membuat dia tersenyum, membuat dia ceria, tanpa ada rasa untuk memiliki.

Jika perasaan yang dimiliki hanya karena dia cantik, dia pinter, dia baik, dia nyambung waktu ngobrol ma kita, dia kaya. Itu bukan cinta, itu cuman sekadar perasaan yang timbul hanya karena dari segi fisik doang. CInta hanya tumbuh, jika perasaan yg kita miliki terhadap seseorang, karena alasannya gak ada. Kita bahkan gak tau, kenapa kita sangat cinta n sayang ma dia. Sampe2 kita ngorbanin semua hal, cuma untuk bikin sebuah senyuman yang indah bertengger di wajahnya. Sebuah pengorbanan yang berarti dan bahkan kita sangat puas jika sebuah senyuman kembali hadir di wajahnya. Bukan malah kesedihan, atau bahkan airmata yang menetes di wajahnya.

*Balik lagi ke topik awal . . .*

Penggalan puisi diatas, adalah suatu kesimpulan dari sebuah crita yang emg pengen bgt aku share ma kalian. Gini nih critanya :

Sejak aku SMA, aku pernah deket sama seseorang, bukan karna dia cantik ataupun dia pinter di kelas. Tapi, karna dia care n bkin aku nyaman banget deket dia. Dengerin crita2 dia dikelas, diskusiin pelajaran sampe cuman ngegosip doank. ha9 ! ! !

Tapi, dia pindah ! ! Dia cuman beberapa bulan ajah sekelas sama aku. Dia pindah di kelas laen. Hal itu bikin aku sedih banget. Karna aku takut, aku takut kalo dia udah berbeda kelas, kami gak bisa kayak dulu lagi. Emang terkesan konyol banget si, malah norak. Kan bisa ajah aku kekelas dia cuman buat ketemu doank ma dia. cuman buat supaya aku bisa ngobrol lagi ma dia. Aku cuma takut, dia berubah. DIa gak bisa kayak dlu lagi. Dan emang hal yang aku takutin ternyata memang terjadi. Hal itu membuat aku gak begitu deket lagi dengannya.

Waktu terus berlanjut, hingga aku bisa menjadi sekarang ini. Menjadi seorang MAHASISWA. Wah, kok aku bangga banget dengan status mahasiswa yah??? padahal kan masih ada hal-hal yang bahkan lebih tinggi lagi dari status sebagai seorang mahasiswa. Yapz, karna disinilah aku bisa mencari pengalaman, mencari semua hal yang aku pengen tau. Sesuatu yang bisa mengubah segala hal dalam hidupku. Mengubah sikap dan tingkah laku, menjadi seorang yang dewasa, dengan bertindak berdasarkan pemikiran kritis, tanpa harus mengubah jati diriku yang sesungguhnya.

Nah, disini. Tepatnya di kampus Universitas Kristen Maranatha aku kuliah dan mengubah statusku, dari seorang pelajar SMA, menjadi seorang mahasiswa. Aku tak pernah bermimpi untuk menjadi seorang programmer??? atau bahkan sistem analyst. Mimpiku adalah, menjadi seorang arsitek, yang bisa merancang dan membangun sebuah kota yang sangat asri. Tanpa adanya polusi dimana-mana, yang semuanya masih sejuk dan indah. Saat ini, hal itu hanyalah mimpi untukku. Mimpi, yang walaupun sangat kecil untuk bisa diwujudkan, aku tetap masih bisa menyimpannya. Mungkin untuk buah hatiku nanti, jika dia berminat dan tertarik untuk menjadi seorang arsitek (mimpi yang sangat jauh skali).

Dimulailah lembaran hidupku menjadi seorang mahasiswa di kota yang sangat dingin ini menurutku. Jika dibandingkan dengan kota tempat asalku yang panas, disini terlalu dingin menurutku. Apalagi ditambah hujan yang mengguyur, bisa dibayangkanlah dinginnya. Brrrrr ! ! !

Hari-hariku berjalan seperti biasa ! ! ! kuliah, jalan2, shopping, ke gramed di Istana Plaza (my favorit place), ujian, ngerjain tugas, beli CD or film yang baru, nonton bioskop, dan entah apalagi itu. Satu hal yang aku rasa kurang dari lembaran hidupku, yaitu gak ada seseorang yang menurutku bisa mengisi kekosongan hidupku yang semakin rapuh akan cinta. Yah, gak ada seseorang pun yang ngebuat aku jatuh hati dan bisa mengorbankan hidupku hanya untuknya. Memang sih, engga aku pungkiri, di kampus, banyak wanita yang bisa bikin aku suka pada pandangan pertama. hahahah, kayak lagu ajah yah, (norak banget). Tapi, itu smua cuman sebatas suka, gak lebih.

Aku bukan tipe orang yang bisa dengan mudahnya mengikat suatu janji dengan seseorang tuk menjadi seorang kekasih. Aku butuh banyak pertimbangan, terkadang aku memikirkan banyak hal, seperti : bisa gak yah aku ngebahagiain dia???, pantes gak yah aku sama dia, atau malah kayaknya aku cuman sebatas kagum doank de sama dia. Yapz, pertanyaan-pertanyaan itu yang bisa bikin aku gak bisa untuk langsung ‘nembak’ dia. Susah memang, tapi aku gak mau, kalo emang aku beneran pacaran sama seseorang, aku pengen untuk menjalin suatu hubungan yang serius. Ya iyalah, buat apa kalo kita pacaran, kalo emang cuman sekadar fun-fun doank. Berarti aku gak serius cinta sama dia.

Yah, sampe pada akhirnya ada seseorang yang cuman iseng miscall-in nomer orang. Dan salah satu korbannya adalah aku. Emang sih nomer asing di hape aku. Nomernya gak ke save di dalem direktori phone book hape aku. Yah, dengan penasarannya aku telp balik dia. Dan ternyata, Tebak siapa dia???? Dia adalah, seseorang yang dulu, waktu SMA sempat deket sama aku. Dialah orang yang aku critain tadi. Apa reaksiku waktu aku denger suara dia??? Kaget, bercampur seneng. Bisnya, temen yang emang udah lama banget gak pernah ketemu, nelp cuma untuk ngobrol doank. Memang sih, kita cuman ngobrol sebentar, tapi itu udah cukup memberikan kesan berbeda untukku, ngebuat aku jingkrak-jingkrak-an di kamar (untung gak rusak n ancur tuh kamar).

Selama aku ngobrol sama dia, aku dapet info kalo dia tuh sekarang udah jadi seorang mahasiswi di suatu instansi di tempat asalku. So, aku bisa minta comblangin sama dia lewat jasa seorang temanku yang juga menjadi bagian sebagai seorang mahasiswi di sana. Horay ! ! !

Akhirnya, ketika aku pulang ke tempat asalku untuk berlibur, aku mulai beraksi dengan segala cara untuk bisa deket lagi sama dia. Aku ajak dia n temenku untuk sekedar nonton bareng, atau malah jalan2 doank. Dan akhirnya, semua yang aku lakukan engga percuma. Aku dapet info kalo dia sepertinya juga suka sama aku (idih, geernya dunks, PLissssss). Sampe akhirnya di suatu malem, pada tanggal 2 Februari 2008, didalem sebuah mobil, aku nyatain perasaan aku ke dia. Sebelumnya aku sempet ragu dengan semua perasaanku ini. Apakah aku memang cinta sama dia???? atau hanya sebatas kagum doank. Aku bimbang lagi untuk kesekian kalinya. Aku utarakan hal ini sama seseorang yang emang udah jadi bagian hidupku untuk seorang sahabat sejati(menurut pemikiranku dan smua kecocokan kami). Dia bilang gini, “kamu harus yakin sama perasaanmu sendiri, jangan sampe nyesel waktu udah jadian. Jangan sampe, kamu bohongi diri kmu sendiri. Lagian apa salahnya sih untuk mencoba. Kamu gak bakal tau kamu cinta dia atau engga sebelum kamu jadian sama dia”. Wuih, dia ngasi wejangan sama aku. So, aku jadi mikir lagi, bener juga yah yang dibilang sama temenku itu. Apa salahnya mencoba???? Jadi, kuputuskanlah untuk ngutarain smua perasaanku ke dia. Tau engga reaksi dia waktu aku nembak gimana???? Dia bingung mau bilang apa, Di satu sisi, dia gak tega buat nolak aku, coz aku udah baik banget sama dia. Di sisi yang laen dia mikir, kalo semua ini tuh terlalu cepet untuk kita buat pacaran. Kita bahkan belum tau perasaan n sifat kita masing2. Jadi, dia minta waktu untuk berpikir. Semua itu bakal terjawab 7 hari lagi. Disaat aku akan terbang lagi ke Bandung.

Seperti yang kalian tahu, aku diterima. Horay ! ! ! Mau tau, apa perasaaan aku waktu itu????? Bingung dan ada perasaan nyesel banget udah pernah nembak dia. Entah kenapa, waktu itu aku sangat beharap dia nolak aku. Dia bilang “gimana kalo kita temenan ajah??” Oh, kenapa aku bisa mengharapkan kata2 itu yang kluar darinya???? bukan malah, “aku mau jadi pacar kamu“. Kenapa??? Apakah ada yang salah denganku??? Akhirnya kami jadian. Walau pada akhirnya kami terkesan kaku banget, aku tetep nelp dia. Cuman sekedar say hay doank atau nanya kabarnya gimana??? Seolah-olah hal ini cuman sebagai kewajiban yang harus aku tepatin ke dia. Shit, akankah ini berakhir????

Hingga akhirnya, kami mulai tertarik satu sama lain. Malem2 ngobrol sampe kuping tuh udah kayak nempel ajah di hape. Kangen-kangenan semalem suntuk. Ha9, kayaknya norak banget yah. Tapi, menurutku inilah masa-masa indah waktu aku bersamanya. Hingga Suatu hari, aku terlibat konflik dengan seorang temanku yang memang pacarnya deket banget rumahnya sama kekasihku(ceile . . .), dan konflik itu, entah kenapa langsung melebar dan terus melebar sampe terdengar oleh Dia. Dan kamipun selisih pendapat, hingga akhirnya aku ilfeel banget sama Dia. Kok, dia bisa nyalahin aku sebelum tahu semua persoalannya???

Semenjak kejadian itu, semua perasaan aku berubah drastis dengannya. Entah kenapa, perasaan itu hilang, seakan terbang terbawa oleh angin, hingga tak ada yang bersisa lagi di hatiku. Aku takut, takut mengutarakan semua hal yang terjadi terhadap perasaanku dengannya. Aku takut menyakiti perasaannya. Aku takut dia terluka. So, aku berpikir, mungkin ini hanyalah perasaan sesaat saja. Mungkin ini akan pulih kembali nanti. Tapi, kemudian Aku mulai jarang untuk sekedar sms atau bahkan nelp dia. Sampai berakhir dengan kami membicarakan semua hal ini. Aku sudah tidak tahan lagi untuk terus menerus bungkam masalah ini. Aku utarakan semua dengannya. Aku bicarakan hal ini baik-baik dengannya. Dan, peristiwa ini berakhir dengan putusnya hubungan kami dan lebih memilih untuk berteman. Yah, harus kuakui, aku sangat lega saat itu. Aku jahat, karna tlah membuat hatinya terluka. Aku memang engga tau isi hatinya saat itu. Aku memutuskan secara sepihak, aku engga mikirin perasaannya, aku egois. Tapi, kuyakin aku sudah mengambil keputusan tepat. Karna jika ini dibiarkan terus menerus, aku takut dia akan semakin tersiksa oleh sikap aku yang memang acuh dengannya. Aku takut jika dia semakin cinta denganku. Tapi aku janji, aku bakal menjadi seorang sahabat yang bisa membuat dia bahagia. Walau cuma sebatas sahabat ! ! !

Sampai saat ini, aku menjalin hubungan persahabatan yang sangat manis dengannya. Aku tak pernah menyesali keputusanku. Memang, terkadang aku ngerasa rindu akan kenangan kami dahulu. Yah, itulah kenangan, kenangan yang terjalin oleh dua insan yang saling berbagi suka dan duka. Hingga pada akhirnya kenangan tersebut tak kan pernah bisa terhapus atau terlupakan dari memori hidup ini. Dan akan terus dikenang sebagai memori indah kemarin . . .

Arti Seorang Sahabat

Kenapa disaat terjatuh kita ingin seseorang memeluk kita atau sekedar menemani kita? Mengapa juga ketika disakiti kita inginkan seseorang untuk tempat kita mengadu?

Mungkin kita akan menjadi sakit kembali ketika melihat atau mendengar seseorang yang kebetulan mirip dan dekat dengan orang yang pernah melukai kita. Adakalanya dengan ketakutan dan kebingungan kita memutuskan tidak akan pernah percaya dan mencintai siapapun lagi Kitapun merasakan senang jika ada seseorang yang selalu disisi kita saat sedih maupun saat senang.

Seseorang yang selalu membantu kita tanpa mengharap apapun selain senyuman kita Yang mengerti, yang memahami dan menerima kita apa adanya.

Beberapa dari kita menyebutnya sahabat perjalanan hidup Sebagian lebih sederhana mengatakan teman seperjuangan Bagi yang romantis menyatakan kekasih hati.Teruntuk yang telah menikah mengakui bahwa Tuhan menciptakannya agar kita tidak merasa kesepian. Sejauh mana beda dari semua itu?

Kenapa bersahabat?
Benarkah hidup terlalu keras untuk dijalani seorang diri?
Atau karena kita ingin menumpahkan rasa sayang dan cinta yang ada dalam hati?
Mungkinkah karena kita memiliki sesuatu yang sejalan hingga kita menyamakan orang lain dengan apa yang kita rasakan?

Sungguh! Betapa sulit mencari sahabat diwaktu kita tengah kesusahan. Dan benarlah betapa mudah mengajak seseorang untuk bergabung dalam kegembiraan kita

Memang....kita semua begitu tidak menyukai penderitaan, meski kita tahu tidaklah mungkin bisa lepas darinya. Meski kita semua tahu hidup hanyalah ritme bergantian antara kesedihan dan kesenangan.Walau kita sadar kebahagiaan hanya milik orang-orang yang pernah menderita dahulu .Dan tiap orang pastilah punya arti sendiri dalam memaknai penderitaan dan kebahagiaan

Siapa yang kau anggap sahabat?
Apakah seseorang yang tiada pernah menyakitimu?
Mungkinkah seseorang yang tidak akan pernah meninggalkanmu?
Betulkah seseorang yang kamu memutuskan untuk mempercayainya?
Atau seseorang yang tidak pernah mengatakan kebaikannya padamu?

Seumpama kita bisa mendengar hati orang lain dan memang benar mau mendengar?
Tak pernah ada yang mempunyai cita-cita untuk jadi orang jahat dan hidup tidak berbahagia.Seandainya kita bisa melihat dan memang benar mau melihat?
Ketika seseorang tengah tertidur pulas Kita akan bisa untuk lebih berfikir beberapa kali sebelum berani sekedar berprangsangka keji apalagi untuk menyakitinya.. Tetapi kenapa itu terkadang terpaksa harus?

Disaat kita tiba-tiba merasa peduli dengan seseorang, kita seolah bisa merasakan apa yang sedang menjadi bebannya dan kita ingin meringankannya. Namun terkadang kita sangat acuh kepada seseorang yang benar-benar membutuhkan kita.

Apa yang kita cari?
Untuk siapa dan untuk apa kita di ciptakan didunia ini?
Apa beda kita dengan orang lain?

Sedalam kelemahan kita harusnya kita lebih sering berkata "maaf" dibanding "aku' jika kita memang manganggapnya sahabat.Setinggi keinginan kita harusnya kita lebih berbahagia berkata "aku tidak mau merepotkanmu" dibanding "mengertilah diriku" jika kita telah mengerti bahwa dia sahabat kita.

Membayangkan kita berbahagia sendiri sedang sahabat-sahabat kita kesusahan haruskah kita makan dan tidur dengan tenang?
Mungkin lebih baik semua sahabat telah berbahagia dan kita turut berbahagia meski itu harus berbohong demi perasaan itu.
Karena surga masih terlalu luas untuk semua ini, kenapa tidak berbagi?

Bertahanlah, karena sahabatmu adalah semua yang pernah hadir dalam hatimu. Berterimakasihlah, sahabatmu adalah semua yang telah membentukmu hingga kamu menjadi seperti sekarang ini.Bersiaplah, karena kamu akan masih kehilangan banyak sahabat untuk menemukan sahabat-sahabat baru sepanjang perjalannan hidupmu.

Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri. Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan,
tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya...

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.

Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya, ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.

Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil
mendapatkannya.

Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Ingatlah kapan terakhir kali anda berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping anda ??
Siapa yang mengasihi anda saat anda merasa tidak dicintai ??
Siapa yang ingin bersama anda saat anda tak bisa memberikan apa-apa ??

MEREKALAH SAHABAT ANDA
Hargai dan peliharalah selalu persahabatan anda dengan mereka.
Kenapa disaat terjatuh kita ingin seseorang memeluk kita atau sekedar menemani kita? Mengapa juga ketika disakiti kita inginkan seseorang untuk tempat kita mengadu?
>
> Mungkin kita akan menjadi sakit kembali ketika melihat atau mendengar seseorang yang kebetulan mirip dan dekat dengan orang yang pernah melukai kita.
> Adakalanya dengan ketakutan dan kebingungan kita memutuskan tidak akan pernah percaya dan mencintai siapapun lagi Kitapun merasakan senang jika ada seseorang yang selalu disisi kita saat sedih maupun saat senang.
>
> Seseorang yang selalu membantu kita tanpa mengharap apapun selain senyuman kita Yang mengerti, yang memahami dan menerima kita apa adanya.
>
> Beberapa dari kita menyebutnya sahabat perjalanan hidup
> Sebagian lebih sederhana mengatakan teman seperjuangan
> Bagi yang romantis menyatakan kekasih hati
> Teruntuk yang telah menikah mengakui bahwa Tuhan menciptakannya agar kita tidak merasa kesepian
> Sejauh mana beda dari semua itu?
>
> Kenapa bersahabat?
> Benarkah hidup terlalu keras untuk dijalani seorang diri?
> Atau karena kita ingin menumpahkan rasa sayang dan cinta yang ada dalam hati?
> Mungkinkah karena kita memiliki sesuatu yang sejalan hingga kita menyamakan orang lain dengan apa yang kita rasakan?
>
> Sungguh! Betapa sulit mencari sahabat diwaktu kita tengah kesusahan
> Dan benarlah betapa mudah mengajak seseorang untuk bergabung dalam kegembiraan kita
>
> Memang….kita semua begitu tidak menyukai penderitaan, meski kita tahu tidaklah mungkin bisa lepas darinya
> Meski kita semua tahu hidup hanyalah ritme bergantian antara kesedihan dan kesenangan
> Walau kita sadar kebahagiaan hanya milik orang-orang yang pernah menderita dahulu
> Dan tiap orang pastilah punya arti sendiri dalam memaknai penderitaan dan kebahagiaan
>
> Siapa yang kau anggap sahabat?
> Apakah seseorang yang tiada pernah menyakitimu?
> Mungkinkah seseorang yang tidak akan pernah meninggalkanmu?
> Betulkah seseorang yang kamu memutuskan untuk mempercayainya?
> Atau seseorang yang tidak pernah mengatakan kebaikannya padamu?
>
> Seumpama kita bisa mendengar hati orang lain dan memang benar mau mendengar?
> Tak pernah ada yang mempunyai cita-cita untuk jadi orang jahat dan hidup tidak berbahagia
> Seandainya kita bisa melihat dan memang benar mau melihat?
> Ketika seseorang tengah tertidur pulas Kita akan bisa untuk lebih berfikir beberapa kali sebelum berani sekedar berprangsangka keji apalagi untuk menyakitinya.. Tetapi kenapa itu terkadang terpaksa harus?
>
> Disaat kita tiba-tiba merasa peduli dengan seseorang, kita seolah bisa merasakan apa yang sedang menjadi bebannya dan kita ingin meringankannya
> Namun terkadang kita sangat acuh kepada seseorang yang benar-benar membutuhkan kita
>
> Apa yang kita cari?
> Untuk siapa dan untuk apa kita di ciptakan didunia ini?
> Apa beda kita dengan orang lain?
>
> Sedalam kelemahan kita harusnya kita lebih sering berkata “maaf” dibanding “aku’ jika kita memang manganggapnya sahabat
> Setinggi keinginan kita harusnya kita lebih berbahagia berkata “aku tidak mau merepotkanmu” dibanding “mengertilah diriku” jika kita telah mengerti bahwa dia sahabat kita
>
> Membayangkan kita berbahagia sendiri sedang sahabat-sahabat kita kesusahan haruskah kita makan dan tidur dengan tenang?
> Mungkin lebih baik semua sahabat telah berbahagia dan kita turut berbahagia meski itu harus berbohong demi perasaan itu
> Karena surga masih terlalu luas untuk semua ini, kenapa tidak berbagi?
>
> Bertahanlah, karena sahabatmu adalah semua yang pernah hadir dalam hatimu
> Berterimakasihlah, sahabatmu adalah semua yang telah membentukmu hingga kamu menjadi seperti sekarang ini
> Bersiaplah, karena kamu akan masih kehilangan banyak sahabat untuk menemukan sahabat-sahabat baru sepanjang perjalannan hidupmu.
>
> Dan berdo’alah semoga semua sahabat bisa berkumpul bersama di surga nanti……